ketemu lagi dengan kita kali ini kita akan membahas tentang sayuran dan daging artikel kali ini kami kutip dari suatu surat kabar eletronik.mari kita liat
Sebuah kemeriahan acara bazaar aneka makanan berat maupun ringan berlangsung pekan lalu di arena Food Court Jambi Town Square (Jamtos). Ini bukan sembarang bazaar kuliner.
Bazaar tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Vegetarian Society (IVS) Jambi dan Vegan Society of Indonesia (VSI). Titel acaranya sendiri adalah Bazaar Vegetarian 2011. Hidangan yang ada di bazaar tersebut tentu saja merupakan racikan tanpa bahan daging. Contohnya adalah sebuah nasi kari yang ternyata dagingnya terbuat dari jamur, tapi sepintas tak telihat dan terasa bahwa itu bukanlah daging.
Di antara acara tersebut, tepatnya antara pukul 15.30 sampai dengan sekitar pukul 17.00 berlangsung sebuah acara talkshow mengenai vegetarianisme. Dalam kesempatan tersebut dr Tini serta Ketua IVS Jambi, Lili SE, mengulas banyak hal mengenai vegetarianisme, terutam soal manfaatnya bagi kesehatan maupun kelestarian lingkungan.
Dokter Tini contohnya mengulas tentang dampak buruk makanan hewani terhadap sistem pencernaan dan peredaran darah manusia.
"Daging itu cuma enak di sini," kata dr Tini seraya menunjuk mulut dan wilayah lehernya.
Bazaar tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Vegetarian Society (IVS) Jambi dan Vegan Society of Indonesia (VSI). Titel acaranya sendiri adalah Bazaar Vegetarian 2011. Hidangan yang ada di bazaar tersebut tentu saja merupakan racikan tanpa bahan daging. Contohnya adalah sebuah nasi kari yang ternyata dagingnya terbuat dari jamur, tapi sepintas tak telihat dan terasa bahwa itu bukanlah daging.
Di antara acara tersebut, tepatnya antara pukul 15.30 sampai dengan sekitar pukul 17.00 berlangsung sebuah acara talkshow mengenai vegetarianisme. Dalam kesempatan tersebut dr Tini serta Ketua IVS Jambi, Lili SE, mengulas banyak hal mengenai vegetarianisme, terutam soal manfaatnya bagi kesehatan maupun kelestarian lingkungan.
Dokter Tini contohnya mengulas tentang dampak buruk makanan hewani terhadap sistem pencernaan dan peredaran darah manusia.
"Daging itu cuma enak di sini," kata dr Tini seraya menunjuk mulut dan wilayah lehernya.
"Setelah itu, kita tidak tahu apa yang terjadi," sambungnya untuk menegaskan efek buruk daging bagi kesehatan.
Lalu, Lili ganti menambahkan bahwa vegetarianisme sebenarnya merupakan pengembalian manusia ke pola makan alaminya dahulu, yakni sebagai pemakan sayuran. Pilihan manusia untuk lantas banyak mengonsumsi daging dan panganan hewani lainnya akhirnya menyumbang ongkos besar terhadapnya memburuknya lingkungan. Industri peternakan ternyata menyumbang 15 persen emisi pembocor lapisan ozon. Itu berarti lebih besar ketimbang emisi dari kendaraan yang cuma menyumbang 10 persen.
Lalu, Lili ganti menambahkan bahwa vegetarianisme sebenarnya merupakan pengembalian manusia ke pola makan alaminya dahulu, yakni sebagai pemakan sayuran. Pilihan manusia untuk lantas banyak mengonsumsi daging dan panganan hewani lainnya akhirnya menyumbang ongkos besar terhadapnya memburuknya lingkungan. Industri peternakan ternyata menyumbang 15 persen emisi pembocor lapisan ozon. Itu berarti lebih besar ketimbang emisi dari kendaraan yang cuma menyumbang 10 persen.
sumber:http://www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar